Eramuslim.com – New York, kota yang tak pernah tidur, kini bersiap menuliskan babak baru dalam sejarah politik Amerika Serikat. Untuk pertama kalinya, seorang Muslim muda, vokal, dan pro-Palestina hampir pasti merebut kursi Wali Kota New York dari Partai Demokrat. Namanya Zohran Mamdani — dan ia bukan kandidat biasa.
Kemenangan Mamdani bukan sekadar soal suara. Ini adalah tamparan keras bagi politik pro-Israel di Amerika, dan sinyal kebangkitan kekuatan akar rumput progresif.
Ketika mantan gubernur Andrew Cuomo secara terbuka mengakui kekalahannya dan memberi selamat, satu hal jadi jelas: Zohran Mamdani bukan lagi sekadar calon — dia adalah gelombang perubahan.
Muslim, Imigran, dan Tak Takut Tantang Israel
Mamdani bukan politisi yang bermain aman. Ia dengan tegas mengutuk agresi Israel di Gaza, mendukung gerakan boikot, sanksi, dan divestasi (BDS), bahkan menyatakan bahwa ia tak akan ragu menangkap Perdana Menteri Israel jika menjejakkan kaki di New York. Pernyataan yang berani — dan memicu resonansi kuat dari kelompok progresif dan komunitas Muslim serta imigran di AS.
Kemenangannya menjadi simbol penting: suara kaum muda, minoritas, dan para pembela kemanusiaan kini mulai menguasai panggung kekuasaan.
Akar Rumput Bangkit: Kampanye 20 Bahasa, Dukungan Tanpa Mesin Politik
Kunci kemenangan Mamdani bukan uang atau elite politik. Kekuatan sejatinya ada di akar rumput. Kampanyenya digerakkan oleh sukarelawan muda, imigran, dan komunitas progresif — dari Democratic Socialists of America, Working Families Party, hingga kelompok aktivis lingkungan. Mereka berkampanye dalam lebih dari 20 bahasa, menyasar suara warga kota paling beragam di dunia.
Ini bukan sekadar pencalonan. Ini pemberontakan damai terhadap status quo.
Dari Kampala ke New York: Perjalanan Seorang Rapper, Aktivis, dan Politisi
Lahir di Kampala, Uganda, dari ibu berdarah India dan ayah seorang akademisi di Columbia University, Mamdani pindah ke AS saat berusia tujuh tahun. Ia tumbuh sebagai sosok vokal, aktivis mahasiswa, dan kini anggota dewan legislatif negara bagian New York.
Tak banyak yang tahu: di balik jas dan pidato politiknya, Mamdani juga seorang rapper dengan nama panggung Mr. Cardamom. Ia merilis lagu hip-hop berjudul Nani—membuktikan bahwa perlawanan juga bisa datang lewat musik.
Palestina Jadi Isu Sentral: Demokrat Tak Lagi Seragam Dukung Israel
Kemenangan Mamdani menandai sesuatu yang lebih besar: pergeseran posisi politik Partai Demokrat terhadap Israel. Dukungan tanpa syarat mulai luntur. Aktivis Yahudi anti-Zionis dari kelompok Jewish Voice for Peace (JVP Action) pun terang-terangan menyatakan: “Basis Demokrat tidak lagi bisa dibohongi oleh narasi lama tentang Israel.”
Kemenangan Ini Milik Semua yang Pernah Dibelakang, Kini Di Depan
Zohran Mamdani bukan hanya calon Wali Kota. Ia simbol perlawanan terhadap politik lama, suara bagi yang tak pernah diajak bicara, dan harapan bagi masa depan yang lebih adil. New York akan segera punya pemimpin yang tak gentar bicara soal Palestina, keberagaman, dan hak asasi manusia — bahkan jika itu membuat elite politik panas dingin.
Sumber: MetroTVNews