Eramuslim.com – Empat pemuda Yordania sedang menghadapi dakwaan serius soal dugaan terorisme karena dituduh merancang drone untuk membantu Palestina. Mereka akan menerima vonis pada 2 Juli 2025. Namun, keluarga mereka bersuara: anak-anak kami tidak bersalah dan hanya dijadikan kambing hitam demi kepentingan politik.
Siapa yang Dituduh dan Tuduhannya Apa?
Empat orang yang dituduh dalam kasus ini adalah:
-
Ali Fareed Qassem
-
Abd al-Aziz Emad al-Din Harun
-
Abdallah Safar al-Haddar
-
Ahmad Ibrahim Khalifa
Mereka dikenakan Undang-Undang Anti-Terorisme Yordania dan dituduh merancang drone yang bisa “mengganggu ketertiban umum dan membahayakan keamanan negara.”
Media pemerintah bahkan menyebut, drone itu diduga akan digunakan untuk membantu rakyat Palestina di Gaza yang diserang Israel.
Tapi… Tak Ada Drone yang Ditemukan
Pihak keluarga dan pengacara membantah keras tuduhan itu. Mereka bilang:
-
Tak satu pun drone ditemukan saat penangkapan.
-
Percakapan soal drone hanyalah ide teoretis, sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.
-
Anak-anak mereka tidak terlibat organisasi apa pun, termasuk Hamas atau Ikhwanul Muslimin.
Keluarga mengatakan mereka mendidik anak-anaknya untuk mencintai negara dan membantu sesama. Tuduhan ini, kata mereka, “sama sekali tak berdasar.”
“Simpatik pada rakyat Gaza bukan kejahatan. Mereka harusnya diberi penghargaan, bukan dipenjara,” ujar pernyataan keluarga.
Dituduh demi Menekan Oposisi Politik?
Para pemuda ini ditangkap sebagai bagian dari gelombang penangkapan terhadap 16 orang lainnya. Semuanya disebut punya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin—organisasi Islam yang juga punya partai politik bernama Front Aksi Islam (IAF), oposisi terbesar di parlemen Yordania.
Tak lama setelah penangkapan, kantor pusat IAF digerebek dan partai itu dilarang beroperasi.
Pengamat hukum menyebut banyak kejanggalan dalam proses hukumnya:
-
Para terdakwa ditipu untuk menandatangani kertas kosong yang kemudian diisi sebagai “pengakuan”.
-
Rekaman interogasi disiarkan secara sepihak di TV pemerintah.
-
Tuduhan terorisme terlalu luas dan kabur, bisa dipakai untuk mengkriminalisasi siapa pun yang berbeda pandangan dengan pemerintah.
Apakah Ini Soal Palestina dan Politik Luar Negeri?
Sejak perang Israel–Gaza memanas, dukungan publik Yordania terhadap Palestina meningkat tajam. Hal ini bikin pemerintah serba salah, karena Yordania punya perjanjian damai dengan Israel dan hubungan erat dengan Amerika Serikat.
Sumber dalam menyebut, pemerintah Yordania sedang mencoba mengendalikan narasi dengan “menyudutkan kelompok Islam dan simpatisan Palestina, agar mereka terlihat berbahaya bagi negara”.
“Mereka ingin publik menganggap gerakan Islam itu ekstrem dan membahayakan,” kata seorang sumber hukum.
“Padahal, gerakan ini sudah menjadi bagian dari Yordania selama 80 tahun.”
“Ini Bukan Cuma Soal Anak Kami”
Keluarga keempat pemuda itu menyerukan dukungan rakyat Yordania agar tidak tinggal diam.
“Ini bukan cuma soal mereka. Ini soal keadilan, demokrasi, dan menjaga persatuan bangsa,” tegas mereka.
Mereka juga mengingatkan: mengadili anak muda karena membela rakyat tertindas bisa jadi preseden buruk bagi masa depan kebebasan di Yordania.
Sumber: Middle East Eye
Semoga raja yordania sakit parah dan kerajaannya tumbang digantikan oleh kekuasaan people power.